Minggu, 20 November 2011

#eastjavatrip III - Taman Safari II Prigen

Ini adalah perjalanan terakhir saya dalam rangka #eastjavatrip, setelah sebelumnya saya melakukan perjalanan ke Gunung Bromo dan Kawah Ijen. Sebenarnya rencana awal saya adalah melakukan perjalanan ke Taman Nasional Baluran. Namum dikarenakan sudah mulai musim hujan, maka saya menunda perjalanan ke Baluran ini. Dan menggantinya dengan Taman Safari. Ya paling gak sama-sama taman dan banyak binatang J Selain itu saya juga belum pernah ke Taman Safari di Indonesia. Sebelumnya saya pernah mengunjungi Night Safari di Singapura. Kurang puas menurut saya, karena namanya juga safari malam. Jadi beberapa hewan kurang begitu jelas, dan tidak bisa difoto karena dilarang menggunakan flash camera. Berikut perjalanan saya dari Kawah Ijen menuju Taman Safari II Prigen. Enjoy it!

Kawah Ijen - Malang

Selesai dari Kawah Ijen. Saya yang sudah bersiap-siap, menunggu angkutan yang akan mengantar saya turun ke Kota Bondowoso. Sambil kemudian saya berpamitan dengan beberapa pegawai Catimor Homestay yang sudah melayani saya dan pacar saya dengan ramah. Sekita pukul 13.30 angkutan yang akan membawa saya sudah menunggu di depan penginapan. Sang supir memberi tanda dengan membunyikan klakson, yang kemudian saya ketahui sebagai pertanda kepada semua penduduk desa. Hal ini dilakukan agar penduduk desa bisa tahu keberadaan angkutannya ini. Sehingga mereka yang ingin naik, bisa segera keluar.

Kali ini saya dan pacar saya duduk di depan, di samping sopir. Sopir yang berbicara dengan logat Madura yang khas ini cukup banyak mengajak saya mengobrol. Pembicaraannya pun sangat random. Mulai dari kondisi jalanan, pekerjaan, sampai wartawan. Saya yang sudah cukup kelelahan setelah melakukan treking Kawah Ijen, hanya bisa mengiyakan setiap dia mengajak bicara.

Sekitar pukul 16.00 saya sudah mencapai Terminal Kota Bondowoso, dari tempat ini saya lalu naik bis jurusan Probolinggo, dilanjutkan bis jurusan Malang. Cukup panjang dan melelahkan. Saya mencapai Terminal Arjosari Malang sekitar pukul 22.30. Dari situ saya naik ojek menuju Jl. Diyono, komplek sekitar Universitas Brawijaya Malang, untuk bermalam di rumah teman pacar saya. Lega rasanya bisa beristirahat, setelah lelah seharian.

Malang - Pasuruan

Keesokan paginya setelah mandi dan bersiap-siap. Kira-kira pukul 12.00 saya bergegas menuju Pasuruan. Kali ini, saya mendapat pinjaman motor. Jarak Malang – Pasuruan sendiri sekitar 1 jam. Bis ke arah Pasuruan juga banyak, jadi jangan khawatir jika Anda menggunakan transportasi umum. Toh, di Taman Safari II nanti juga disediakan bis safari bagi Anda yang tidak membawa mobil pribadi. Sebelum menuju Taman Safari II di Prigen, Pasuruan, saya menyempatkan untuk melakukan brunch di Bakso Dalmas, Jl. Soekarno-Hatta, Malang. Iya, ke Malang kurang lengkap kalau tidak makan bakso. Kota yang selain dikenal karena apel-nya ini juga dikenal karena keenakan bakso-nya. Salah satu yang cukup direkomendasikan oleh kawan saya yang berasal dari Malang adalah Bakso Dalmas ini. Bakso-nya sangat komplit, ada bakso telur, bakso urat, tahu bakso, sampai usus dan kikil juga bisa dicampur. Hasilnya adalah bakso yang mantap!

Selesai brunch saya segera menuju Pasuruan. Jalanan siang itu cukup macet. Mungkin dikarenakan weekend sehingga banyak kendaraan yang berlibur di Malang. Saran saya, jika Anda tidak punya tempat menginap di Malang, lebih baik booking hotel dari jauh-jauh hari dikarenakan kota ini sangat penuh ketika akhir pekan, semacam Bandung-nya Jawa Timur. Sekitar 1 jam kemudian saya sampai di jalan masuk menuju Taman Safari II. Dengan sebuah gapura atau gerbang berbentuk dua tulang yang disilangkan. Dari sini kita masih harus menempuh jarak sekitar 6 km untuk sampai di Taman Safari II.

Taman Safari II
Terletak di Prigen, Pasuruan, Jawa Timur. Berada dalam satu Yayasan Safari Wonder Indonesia, Taman Safari II terletak di daerah lereng Gunung Arjuna. Di sekitar lokasi, banyak warga sekitar yang menjajakan wortel dan sayuran untuk nantinya diber makan ke satwa di dalam. Saya sarankan jika Anda ingin membeli, belilah di luar lokasi. Karena harga sayur-sayuran di dalam lokasi Taman Safari II sedikit lebih mahal. Masuk ke arena Taman Safari kita langsung disambut loket pembayaran. Tiket yang harus saya bayar untuk masuk adalah Rp. 60.000/orang ditambah parkir motor Rp. 5.000. Jika Anda ingin membeli tiket terusan, Anda bisa membeli tiket yang bisa sepaket masuk ke water world.

Setelah membeli tiket, saya kemudian memarkir motor saya pada tempat yang disediakan. Setelah itu hanya butuh jalan kaki sebentar untuk mencapai tempat pemberhentian bis safari. Jam menunjukkan pukul 13.30 ketika saya diminta untuk menunggu sebentar. Maklum, saat itu hanya ada saya berdua dengan pacar saya. Jadi saya diharuskan menunggu pengunjung lain yang akan naik bis safari. Menunggu sekitar setengah jam baru kemudian datang rombongan lain. Dan saya kemudian dipanggil untuk masuk ke dalam bis safari. Hah! Akhirnya, saya sungguh tidak sabar waktu itu! Saya pun memilih tempat duduk paling depan, agar bisa berkomunikasi dengan sopir dan lebih puas dalam mengambil foto.

bis yang disediakan oleh pihak Taman Safari II

foto dari dalam bis, memasuki gerbang area safari
Seperti Night Safari di Singapura, Taman Safari II juga dibagi-bagi menjadi beberapa kawasan benua. Kita akan diantar melalui habitat-habitat asli hewan berdasarkan habitat hewan Eropa, Amerika, Asia dan Afrika. Tiap kawasan memiliki habitat alam dan hewan yang berbeda-beda. Tentu saja yang menarik perhatian adalah beberapa hewan buas yang berkeliaran di sekitar kita. Di antaranya beruang, harimau, dan singa. Hah, sangat menyenangkan melihat hewan-hewan liar ini dengan lebih dekat. Tapi, sayang ketika baru memasuki wahana beruang, baterai kamera saya habis. Alhasil, saya harus puas memfoto dengam menggunakan kamera hp, karena baterai cadangan saya tertinggal di carrier bag saya di Malang. Bah! Tips untuk Anda semua, jangan sekali-kali meninggalkan baterai cadangan Anda!

seekor beruang di arena safari, beruang terkenal suka "mengusili" mobil pengunjung. jadi disarankan tidak mendekati beruang

Satu Hal yang menarik adalah kebanyakan harimau di sini adalah Harimau Bengal yang didatangkan dari India. Saya tahu dari supir bis safari yang juga bertindak sebagai pemandu, bahwa harimau Sumatera hanya ada 2 ekor di Taman Safari II ini. Selain bertindak sebagai wahana hiburan, Taman Safari ini juga mendapat tugas dari Safari Wonder untuk melakukan konservasi beberapa hewan, di antaranya Harimau Sumatera. Seperti kita tahu, ada 8 jenis spesies harimau di dunia, 3 di antaranya sudah dinyatakan punah, yaitu Harimau Caspian, Harimau Jawa, dan Harimau Bali. Ya, dua di antaranya yang punah adalah dari Indonesia. Sehingga sudah menjadi tugas kita semua untuk mempertahankan keberlangsungan hidup Harimau Sumatera.

seekor Harimau Bengal yang mendekati bis. Cakep bener emang hewan satu ini

Setelah puas mengelilingi komplek safari, saya kemudian diturunkan di komplek Baby Zoo. Di kompleks ini terdapat beberapa wahana edukasi tentang satwa. Di antaranya berupa kebun binatang, dan beberapa pertunjukkan safari yang melibatkan binatang-binatang ini, seperti pertunjukkan lumba-lumba, harimau, berbagai burung, dan lain sebagainya. Saya sangat menikmati pertunjukkan harimau di sini. Ada 3 jenis harimau yang berbeda, yaitu Bengal, Sumatera (akhirnya saya melihat di taman safari ini), dan harimau putih. Pertunjukkan dikemas sedemikian rupa, sehingga mampu mengedukasi pengunjung, untuk mengenal ciri khas dan kehidupan harimau-harimau ini. Seperti Harimau Sumatera yang ternyata mampu memanjat pohon setinggi lebih dari 7 meter untuk memburu kera di alam liar.

seekor Harimau Sumatera memamerkan kelebihannya memanjat

seekor harimau putih yang baru saja melompat dan menangkap umpan di dalam air

Selain itu kita juga bisa berfoto dengan beberapa satwa yang tersedia. Ketika saya ke sana, ada 2 ekor anak singa dan satu ekor bayi orang utan yang bisa diajak berfoto. Harga untuk berfoto adalah Rp 10.000/orang dengan kamera pribadi. Sebenarnya saya sangat ingin berfoto dengan bayi harimau putih, karena sebelum saya kemari, saya sempat googling dan menemukan beberapa foto pengunjung dengan bayi harimau putih. Ketika saya tanya, sang pemandu menjawab dengan mudah, “Masih kok Mas harimau putihnya. Tapi itu (sambil menujuk arah kandang harimau putih) harimaunya udah besar. Jadi mau foto Mas?”. Jawaban tersebut cukup mengurungkan niat saya untuk berfoto dengan harimau putih. Hah! Oke deh, nunggu harimau-harimau putih itu kawin dan punya bayi lagi.
tidak melewatkan berfoto dengan bayi singa, yang keliatan udah ngantuk banget :D

Puas berfoto, saya kemudian jalan-jalan ke beberapa kandang satwa di kawasan Baby Zoo. Ada harimau Bengal (lagi), harimau putih yang kandangnya jadi satu dengan restoran (jadi kita bisa bersantap ditemani harimau putih dibalik kaca), cheetah, lalu buaya, dan aneka satwa lainnya. Melewati kandang buaya dan cheetah cukup membuat saya deg-degan. Maklum keduanya harus dilalui dengan melewati jembatan gantung di tengah kandang, yang terkadang sedikit bergoyang ketika dilewati. Padahal dua hewan tersebut adalah hewan buas. Tapi sensasi ketika Anda melewatinya cukup menyenangkan, haha.

harimau putih di dalam kandang kaca

Beberapa wahana hiburan juga terdapat di arena ini seperti Rumah Misteri dan pertunjukkan “Journey To The Temple of Terror”. Karena sudah terlalu siang, saya hanya menikmati dua pertunjukkan di arena ini. Yaitu, pertunjukkan harimau dan “Journey To The Temple of Terror”. Pertunjukkan yang terakhir saya lihat, sungguh bagus. Saya tidak menyangka di Indonesia ada pertunjukkan semacam ini, di Jawa Timur lagi. Saya pernah menikmati pertunjukkan sejenis, yaitu “Water World” di Universal Studio of Singapore. Sebuah pertunjukkan action dengan tokoh yang terlatih dan setting panggung yang tidak biasa, dan tentunya melibatkan binatang-binatang terlatih. Jadi, pertunjukkan ini wajib anda tonton ketika berkunjung ke Taman Safari II Prigen. Tapi, sayang tidak bisa mengambil foto selama pertunjukkan berlangsung. Dan, oiya kalau Anda ingin menikmati pertunjukkan ini secara lebih seru, pilihlah tempat duduk di depan sebelah kiri. Niscaya anda akan mengalami pertunjukkan yang luar biasa.


setting tempat wahana "Journey to The Temple of Terror" yang cukup megah
suasana ketika pertunjukkan. harus sembunyi-sembunyi mengambil foto, karena tidak diperbolehkan.

Sekitar pukul 17.00 saya memutuskan untuk segera pulang. Dikarenakan pukul 20.00 travel akan menjemput saya di Malang untuk kembali ke Jogja. Pengalaman bersafari tersebut sangat menyenangkan. Saya senang, ada wahana hiburan yang bagus, tidak terlalu maha, namun juga tidak begitu ramai di Indonesia. Ah! Saya benar-benar tidak menduga. Oiya, jangan lupa membeli cendera mata dari sini, untuk mendukung kampanye konservasi hewan liar di sini. Saya sendiri membeli satu kaos zebra yang cukup unik, seharga Rp 100.000 saja, bahan kaos dan sablonannya pun cukup bagus. Jadi cukup reccomended lah!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar