Selasa, 17 Juli 2012

Ranu Kumbolo, Surga di Gunung Semeru

Ranu Kumbolo, ranu dalam bahasa lokal diartikan sebagai danau. Jadi kita hanya perlu menyebut Ranu Kumbolo saja, atau Danau Kumbolo. Selain Puncak Mahameru tentunya, danau ini menjadi daya tarik tersendiri dalam pendakian Gunung Semeru. Bayangkan di sebuah gunung berapi yang masih aktif, terdapat sebuah danau di tengah gunung tersebut. Danau yang kemudian menjadi camp ground bagi para pendaki yang ingin beristirahat sebelum melanjutkan perjalanannya.

Danau yang terletak di ketinggian 2400 mdpl dengan luas 14 Ha ini juga seakan surga bagi para pendaki. Selain karena keindahannya, danau ini juga menjadi sumber air bersih bagi para pendaki yang kehabisan stok air. Sehingga Ranu Kumbolo menjadi semacam pemberhentian wajib bagi para pendaki Gunung Semeru. Jika tidak mendirikan tenda di sini, paling tidak para pendaki mampir untuk mengisi persedian air.

Saat mendaki Semeru minggu lalu, saya dan rombongan 2 kali bermalam di Ranu Kumbolo. Malam pertama kami melewatkan sunrise karena kabut tebal menyelimuti Ranu Kumbolo dari tengah malam hingga esok hari. Begitu pula dengan malam selanjutnya. Nampaknya kami memang tidak berjodoh dengan sunrise di Ranu Kumbolo. Tapi bisa menikmati keindahannya, bermalam di pinggir danaunya, dan juga berenang di air dingin bersuhu di bawah 10 derajat celcius tetap jadi pengalaman yang menyenangkan dan unforgetable.

Selain menjadi surga bagi para pendaki, danau ini juga menjadi tempat untuk mengenang beberapa kawan pendaki yang sudah tiada. Beberapa tugu kecil sebagai bentuk memoriam bagi mereka yang meninggal di Gunung Semeru diletakkan di Ranu Kumbolo, salah satu di antaranya adalah memoriam Andika Listyonoputro atau yang biasa dipanggil Sinyo. Meskipun saya tidak mengenalnya, tapi bagaimanapun dia adalah adik kelas saya di Fisipol UGM. Doa saya bagi mereka yang meninggal di Gunung Semeru, raga mereka sudah tiada, namun jejak langkah mereka akan selalu dikenang.









Tidak ada komentar:

Posting Komentar