Minggu, 19 Agustus 2012

Buon Compleanno Marco Matrix Materazzi

Lahir 19 Agustus 1973 hari ini adalah ulangtaun ke-39 Marco Matrix Materazzi. Pemain sepakbola favorit saya, di Inter Milan ataupun timnas Italia.

Seorang pemain bertahan yang dikenal sebagai bad-guy in football, killer machine, dirty player dan berbagai macam imej buruk lainnya (untuk lebih jelasnya coba tanya Shevchenko)



But he also well known as a truly champion. Its all began in 2006, when he won the World Cup.

Materazzi membuat pelanggaran terhadap Florent Malouda, yang berbuah penalti bagi Pracis. Zinedine Zidane kemudian mengkonversi penalti tersebut secara sempurna. Tak lama kemudian melalui tendangan penjuru Andrea Pirlo, Materazzi berhasil mencetak gol penyeimbang. Dan salah satu insiden yang akan selalu dikenang, insiden tandukan Zidane kepada Materazzi, membuat Zizou harus dikartu merah. Pertandingan terakhir dalam karirnya harus ditutup dengan kartu merah.
I'm so sorry, but I'm happy with that situtation. Zidane bermain sangat bagus malam itu, dan Materazzi berhasil membuatnya dikeluarkan. Perbuatan ini yang kemudian menjadi Materazzi semakin dicap sebagai bad boy. Meskipun demikian akhirnya Materazzi menjadi yang tersenyum kemudian. Dirinya berhasil mengeksekusi penalti dalam drama adu penalti yang dimenangkan Italia 5-3. 




Setelah Piala Dunia 2006, piala juara pun semakin akrab dengan Materazzi. Menjadi 2007 Serie A Defender of the Year atau Pemain Belakang Terbaik Serie A tahun 2007, Materazzi memenangkan scudetto pertamanya di lapangan bersama Inter Milan. Dan yang lebih penting 2 gol dicetaknya di pertandingan penentuan menghadapi Siena.

Materazzi kemudian menjadi pemain kunci bagi Inter Milan dalam beberapa tahun selanjutnya. Dan menjadi salah satu pemain yang menyanyikan lagu klub kebanggan Inter, "Pazza Inter Amala".


Dan puncaknya ada di musim 2010. Materazzi menjadi bagian dari skuad inter yang berhasil menjadi klub pertama Italia (dan setidaknya satu-satunya sampai sekarang) yang meraih Treble Winners.

Always at the heart of the team, Materazzi  was loudest in the celebrations. Mmmm...even when he not playing.

using the  mask of Berlusconi, after winning derby della madonnina 2010

"Rivolette Anche Questa? (Want to get this one too?) " after winning UCL in 2010 Matrix wears this shirt. It refers to Juventus that want the scudetto 2006 back to them.
Only making a handful of late appearances, Materazzi was still a key member of Mourinho’s squad, the tears and the hugging of the two men after the Champions League Final showed the respect and love they had for each other.



Setelah kepergian Mourinho, Materazzi bertahan selama satu musim  di Inter. Perannya sebagai pemain senior, membuatnya dihormati oleh pemain-pemain lain. Bahkan selama musim 2010-2011, ketika Inter dilatih Benitez-Leonardo bisa dilihat bahwa beberapa pemain Inter yang berhasil mencetak gol selalu menghampiri Materazzi di bangku cadangan untuk memeluk dirinya. Seolah mereka tidak perduli dengan kehadiran Benitez sebagai pelatih mereka.

Akhir musim itu juga Materazzi memutuskan  untuk memutus kontraknya dengan Inter Milan karena dianggap tidak masuk dalam skema Leonardo. Meskipun beberapa hari kemudian Leonardo juga meninggalkan Inter Milan.

He was both loved and loathed in equal amounts, but there was no doubt that his heart beated black & blue, a true Interista.

5 Scudetto. 4 Copa de Italia. 1 UEFA Champions League. 1 FIFA  Club World Cup.
And 1 FIFA World Cup trophy, inked on his leg